Hari ini aku harus jatuh kembali, ya harus
jatuh dan baru tersadar sekarang. Betapa bodohnya ku ini yang selalu menganggap
bahwa yang pasti itu sudah pasti. Sebenarnya tak ada lagi yang ingin ku
katakan, tapi biarlah hari ini menjadi jatuh. Mengapa harus jatuh, biarlah
hanya ku dan tuhan ku yang tahu. Tapi memang ini terlalu sakit dan ku tak bisa
mengingkarinya, walau ada beribu mimpi inilah yang paling terasa sakit. Ketika
ku anggap semua itu adalah baik, ya memang kenyataannya jika di ungkapkan tapi
dalam hati tak ada yang tahu. Betapa tak di mengerti kala kata demi kata itu
ternyata hanya berbuahkan sebuah pahit untuk nya. Mengapa pahit, ya mengapa
pahit, mungkin masih bertanya mengapa pahit. Jika bukan karena itu mungkin
bagai angin berlalu yang hanya lewat tanpa enggan permisi. Ya jatuh kembali,
mungkin ini adalah yang terakhir atau mungkin masih ada beribu kali ku akan
merasakan hal yang sama. Memang jika terlalu optimis dan menganggap bahwa itu
adalah pasti hanya akan membuat sakit jika tak tercapai dan harus menyesal. Mungkin
menyesal adalah keputusan yang paling sakit daripada jatuh. Terkadang niat baik
belum tentu di tanggapi dengan baik, niat jahat pun belum tentu di tanggapi
dengan jahat. Terkadang mimpi yang di bangun hancur begitu saja, hanya dengan
celoteh kecil. Terkadang memang tak boleh percaya dengan apa yang dikatakan
dengan sampul. Jadi kan ku terima segala kebencian mu, segala dendam mu, segala
muak mu bahkan celotehan hati mu. Walau memang ku harus jatuh kembali di tempat
yang sama tanpa mu kembali.