Minggu, 12 Mei 2013

250


Hari ini aku harus jatuh kembali, ya harus jatuh dan baru tersadar sekarang. Betapa bodohnya ku ini yang selalu menganggap bahwa yang pasti itu sudah pasti. Sebenarnya tak ada lagi yang ingin ku katakan, tapi biarlah hari ini menjadi jatuh. Mengapa harus jatuh, biarlah hanya ku dan tuhan ku yang tahu. Tapi memang ini terlalu sakit dan ku tak bisa mengingkarinya, walau ada beribu mimpi inilah yang paling terasa sakit. Ketika ku anggap semua itu adalah baik, ya memang kenyataannya jika di ungkapkan tapi dalam hati tak ada yang tahu. Betapa tak di mengerti kala kata demi kata itu ternyata hanya berbuahkan sebuah pahit untuk nya. Mengapa pahit, ya mengapa pahit, mungkin masih bertanya mengapa pahit. Jika bukan karena itu mungkin bagai angin berlalu yang hanya lewat tanpa enggan permisi. Ya jatuh kembali, mungkin ini adalah yang terakhir atau mungkin masih ada beribu kali ku akan merasakan hal yang sama. Memang jika terlalu optimis dan menganggap bahwa itu adalah pasti hanya akan membuat sakit jika tak tercapai dan harus menyesal. Mungkin menyesal adalah keputusan yang paling sakit daripada jatuh. Terkadang niat baik belum tentu di tanggapi dengan baik, niat jahat pun belum tentu di tanggapi dengan jahat. Terkadang mimpi yang di bangun hancur begitu saja, hanya dengan celoteh kecil. Terkadang memang tak boleh percaya dengan apa yang dikatakan dengan sampul. Jadi kan ku terima segala kebencian mu, segala dendam mu, segala muak mu bahkan celotehan hati mu. Walau memang ku harus jatuh kembali di tempat yang sama tanpa mu kembali. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar